Selingan hati…

Maaf.
Mungkin, alasanku untuk meninggalkanmu sedikit sentimentil. Hanya saja aku terlalu menyayangimu, ya sangat. Tapi tahukah kau? Aku tiada pernah tega orang yang begitu kucintai, di akhirat kelak mendapat siksa lantaran rasa yang belum terbingkai ikatan halal. Lebih baik ku ikhlaskan engkau pergi dari hati ini, dibandingkan aku harus kehilangan Allah SWT sebagai sandaran hidupku.

Maaf.
Aku tak pandai dalam merangkai bait kata yang terucap. Setahuku, cinta itu tiada harus selalu bersama. Sebab aku menyadari, cinta hakiki hanya kepada-Nya. Biarlah hati ini berdarah-darah, perih, sakit dibandingkan melihat engkau disiksa di akhirat kelak. Naudzubillahi mindzalik.

Maaf.
Aku memilih mengasingkan engkau bukan karena aku membenci, bukan pula aku dendam atau kecewa. Tapi sungguh, aku lebih takut setan makin menggoda yang lantas menjerumuskan kita. Tidak! Aku tidak ingin!

Aku melepasmu, mengikhlaskan kau pergi, dan memilih jalanmu sendiri. Aku hanya cukup sebagai pemantau apakah kini engkau bahagia, atau berduka. Tapi aku berharap, engkau selalu memantaskan diri untuk Allah SWT. Siapapun yang ‘kan bersamamu, itulah hadiah Allah bagimu.
Begitupun aku saat ini. Maka dari itu semoga kau mengerti.
Maafkan aku..

11024704_895360380528139_1350111623179492913_n

3 tanggapan untuk “Selingan hati…”

Tinggalkan komentar